bab;1
khas aroma kopi pagi megumpal dalam
dekap lamun fikiran
menerbangkan angan dlm keindah
sekuntum mawar dihalaman depan..
geliat simpul senyum bibirnya memanah
kumbang hinga jatuh terjunkal didekap
rayuan menawan
disele rimbun dedaunan dipadang
ilalang berteman rerumputan liar sang
kumbang tersungkur di peraduan duka
derita sang mawar.
Hendak pergi melawan hati terpincang
kaki tak bisa berlari.
kumbang semakin tengelam diketidak
pastian hanya jerit sesekali terdengar
ngiang diteligan merintih lara jiwanya
pada sesok suci embun pagi.
Terpaksa mata Kini mencuri senyummu
dari celah jendela kaca sipit yang
terbuka
berdegub jatungku hinga keluh lidahku
seaakan ayu parasmu membungkam
nyaliku saat sejengkal jarak memabatasi
wajah asing kita..
sekedar menatapmu aku tak mampu
apa lg ingin kenal dan tau namamu
aku hanya pecundang yang berharap
keajaiban
kau mau terlebih dahulu membuka
perbincang..
hanya gugup kulihat pandangmu
menampar wajahku
tak pernah kudengar sepatah katapun
terlontar dari bibir mungilmu
ketika raut wajah kita hanya tersekat
tipis udara dingin yg berhembus
padahal degupan jatung masing kita
serasa meronta kian membuncah ingin
bertegur sapa ngobrol dan bercanda
selayaknya insan yg tengah dimabuk
asmara ketika waktu memberi
kesempatan bertemu.
Entah ada angin apa yg mampu
membuka keluh bibirmu disimpang
pertigan jalan itu Untuk pertama kalinya
kudengar sapamu manja dalam dunia
nyata memangil mesra namaku dibalik
rekah rona senyummu dipenghujung
senja yang sempurna dibalut ranum
menguning semburat biyas jingga
dimegga. adinda kurasakan tetesan
embun didahaga gersang pelataran jiwa
disaat kau rebahkan raggamu dalam
dekap jiwaku..
"waktu melaju semakin berlalu kian erat
mengikat rasaku ditiang-tiang pesonamu,
perkenalan tak disengaja,pertemua yang
tak terduga telah jauh membawa benih-
benih asmara tersemai diladang hati
meski hanya sapaan lewat dunia maya
sering kita bercerita bercanda ria
tentang hal- hal kecil yang ngebuat kita
nyengir, ternyata semakin lama memupuk
embrio rasa cinta kita hinga mulai
tumbuh dan kini mulai terbesit harapku
semoga rasa yg mulai ada bisa
berbungga mewangi menghiyasi taman
hidup kita..
Sepagi ini langit terlihat cerah,kuawali
rutinitas dengan bara semangat
menyala,kulirik jam yang sengaja
kukenakan ditanggan tepat jarum jam
menunjuk angka delapan aku sampai
ditempat kerja,beruntung tak terlalu
ramai jalan hari ini jadi aku bisa tepat
sampai di tempat kerjaku..
Sayup kudengar dari kejauhan ada yang
memagil namaku "mas ris...mas
risss ...tunguuu....",ku tenggok
kebelakang terlihat sesok gadis
berkerudung menghampiriku
"Assalamuallaikum mas"..terucap dari
mulutnya sambil megulurkan tanggan
kepadaku,
Walaikum sallam jawabku sambil
berjabat tanggan,......(bersambung)
khas aroma kopi pagi megumpal dalam
dekap lamun fikiran
menerbangkan angan dlm keindah
sekuntum mawar dihalaman depan..
geliat simpul senyum bibirnya memanah
kumbang hinga jatuh terjunkal didekap
rayuan menawan
disele rimbun dedaunan dipadang
ilalang berteman rerumputan liar sang
kumbang tersungkur di peraduan duka
derita sang mawar.
Hendak pergi melawan hati terpincang
kaki tak bisa berlari.
kumbang semakin tengelam diketidak
pastian hanya jerit sesekali terdengar
ngiang diteligan merintih lara jiwanya
pada sesok suci embun pagi.
Terpaksa mata Kini mencuri senyummu
dari celah jendela kaca sipit yang
terbuka
berdegub jatungku hinga keluh lidahku
seaakan ayu parasmu membungkam
nyaliku saat sejengkal jarak memabatasi
wajah asing kita..
sekedar menatapmu aku tak mampu
apa lg ingin kenal dan tau namamu
aku hanya pecundang yang berharap
keajaiban
kau mau terlebih dahulu membuka
perbincang..
hanya gugup kulihat pandangmu
menampar wajahku
tak pernah kudengar sepatah katapun
terlontar dari bibir mungilmu
ketika raut wajah kita hanya tersekat
tipis udara dingin yg berhembus
padahal degupan jatung masing kita
serasa meronta kian membuncah ingin
bertegur sapa ngobrol dan bercanda
selayaknya insan yg tengah dimabuk
asmara ketika waktu memberi
kesempatan bertemu.
Entah ada angin apa yg mampu
membuka keluh bibirmu disimpang
pertigan jalan itu Untuk pertama kalinya
kudengar sapamu manja dalam dunia
nyata memangil mesra namaku dibalik
rekah rona senyummu dipenghujung
senja yang sempurna dibalut ranum
menguning semburat biyas jingga
dimegga. adinda kurasakan tetesan
embun didahaga gersang pelataran jiwa
disaat kau rebahkan raggamu dalam
dekap jiwaku..
"waktu melaju semakin berlalu kian erat
mengikat rasaku ditiang-tiang pesonamu,
perkenalan tak disengaja,pertemua yang
tak terduga telah jauh membawa benih-
benih asmara tersemai diladang hati
meski hanya sapaan lewat dunia maya
sering kita bercerita bercanda ria
tentang hal- hal kecil yang ngebuat kita
nyengir, ternyata semakin lama memupuk
embrio rasa cinta kita hinga mulai
tumbuh dan kini mulai terbesit harapku
semoga rasa yg mulai ada bisa
berbungga mewangi menghiyasi taman
hidup kita..
Sepagi ini langit terlihat cerah,kuawali
rutinitas dengan bara semangat
menyala,kulirik jam yang sengaja
kukenakan ditanggan tepat jarum jam
menunjuk angka delapan aku sampai
ditempat kerja,beruntung tak terlalu
ramai jalan hari ini jadi aku bisa tepat
sampai di tempat kerjaku..
Sayup kudengar dari kejauhan ada yang
memagil namaku "mas ris...mas
risss ...tunguuu....",ku tenggok
kebelakang terlihat sesok gadis
berkerudung menghampiriku
"Assalamuallaikum mas"..terucap dari
mulutnya sambil megulurkan tanggan
kepadaku,
Walaikum sallam jawabku sambil
berjabat tanggan,......(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar