
Untuk kamu yang hanya
berani kusebut namanu dalam hati. Kamu selalu jadi melati
meliarkan aksara imajinasi
dikepala saya untuk merenda aksara bertabur kata kembang gula semoga saya bisa lebih lama
memendam [menjaga] perasaan yang mulai megembang teruntukmu,sampai kelak Allah megisyaratkan tanda;kau bagian dari rusukku atau sekedar candu memabukanku.
Terimakasih untuk senyum
sumringah detik lalu yang
terlahir dari bibirmu,entah
khusus buat aku atau hanya
sifat ramahmu, namun ku menikmati itu .
semoga Allah lekas megetarkan
hatimu untuk mengatarkan pelukan hangat sayap-sayap cintamu,jika memang kaulah benar wanita terbaik dari sisi Allah ,yang dianugrahkan teruntukku sebagai jodohku..
Kering tinta penaku menuliskanmu ditiap bait-bait aksaraku kapan kau mengerti untuk membuka pintu hatimu
...??
Masihkah juga kau belum
mengerti jika selengkung
pelangi dalam puisiku itu
kamu.
Yang selalu kusebut melati,
gadis berkrudung ungu,itu tak lain adalah kamu.
Kau yang kutunggu ..
Masihkah terlalu indah
kau nikmati dunia anganmu
tanpa ada aku disitu..??
Ukhti kuharap kau megerti
isyarat kata yang ku haturkan
dalam setiap sajak yang kau
baca,walau tak pernah kusebut nyata namamu.
Dalam hening, angin yang
menjadi saksi perasaan tulus ini.
Aku hanya berharap ia
berhembus dihadapan mu.
Menyampaikan seluruh
maksud hati.
Yang selalu ku sebut sebagai "cinta".
Cinta yang sejak dulu
selalu sama an...!!
untukmu yang masih
jadi tanda tanya dikepala
haruskah "cinta" kuungkap
dengan kata..?? agar kau tau
aku menunggumu dalam
bisu.
Arista Jibriel
Ambon
03:12:2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar