Rabu, 09 Desember 2015

An...(Mudah Dirasa,Sukar Diungkapkan)


An...aku hanya menulis tentangmu bukan syair ,puisi atau gurindam yang bisa membuatmu melayang diayun angan-angan hinga mabuk kepayang dibuai harapan samar tanpa kenyataan hilang ketika kau tersadar dari mimpi panjang tentang syurga yang kau inginkan.

Malam kian menua dipintu pagi yang akan kembali terlahir mentari disambut kuncup-kuncup mawar yang tengah berkembang mekar.
Entah berapa gelas kopi kuteguk untuk melawan kantuk sebelum aku bertekuk lutut dipeluk malam yang kian larut ,aku melihat malam kembali menabur bintang berdamping rembulan tersenyum ayu seolah mengejek dingin sikapku
yang tak sejalan dengan kepala dan hatiku yang pernah mengaku mencintaimu.Harusnya malam ini aku tak perlu ragu untuk mendatagimu sekedar menikmati senyummu atau berbincang mesra prihal perasaan yang aku punys padam tapi aku tak mapu lakukan itu.Mungkin aku terlalu pengecut jadi laki-laki hanya menunggu pelukan hangat sayap cintamu menyelimuti malam-malam dinginku tanpa melakukan sesuwatu.Aku memang pecundang terlihat menjengkelkan,kau pantas mengatakan itu sebap aku hanya berani menuliskan hatiku didinding langit-langit anganku,bahkan aku tak punya keberanian untuk megungkapkan selaut rindu yang tak pernah berpantai padamu ,yang hanya selalu mencipta air mata menjadi tinta hitam penderitaan untuk menukis ketakutan-ketakutan yang selalu saja jadi hantu penyesalan dikepala saya  .

Aku tersesat menafsir kehampan ,mencari makna dalam segala sunyi.Entah akhirnya leleh hatimu saat kau menau isi hatiku atau malah kian redup bara cintaku akhirnya "punah".aku tak menau pasti prihal itu,hinga habis kata untukku bertanya ,bosan melupuhkan kaki saya berjalan mencari jawaban.Ingin rasanya kukuliti dadamu dan kubakar hatimu dengan segenap ketulusan kasihku yang membara agar tak lagi membeku kaku perasanmu dan kamu bisa membalas cinta yang ingun aku berikan,sudah kusiapkan cawan jika saja luber kasihmu nanti membanjiri ladang hatiku,tak hanya satu bahkan lebih dari yang saya sendiri lupa hituganya,yang pasti sudah aku siapkan cadagan agar tak terbuang percuma perjamuan kasih kita nantinya.

Aku berharap kamu tak membutakan mata,membunuh mimpi yang kupunya sebelum Tuhan menpersilahkan matahari menampakan diri,"mawarkan mekar atau layu sebelum berkembang",semoga aku bisa menjaga keyakinan untuk berjuwang demi do'a yang terbiyasa aku panjatkan ditiap sujudku bersimpuh dihadapan Tuhan sampai kelak Dia kaperkenankan atau digantikan dengan yang benar-benar tlah Tuhan siapkan sebagai bagian tulang rusuk saya.

Air mata hilang makna...
Kuncup mulai berbunga...
Bahagia bukan lagi bintang disurga...
Luka pada akhirnya tinggal cerita...
Derita hanya tinggal gema ...
Do'a-do'a menjadi nyata...
Intulah indahnya senyum
kemengan..
Sesudah perih sakitnya
Perjuwagan...!!

By:Arista jibriel

ambon

09:12:2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar